Desain Interior Hotel Dengan Konsep Budaya Peranakan Cina (Pengaplikasian Wayang Potehi Pada Interior Hotel)

Hana Khairunnisa, Anggri Indraprasti
Submission Date: 2017-08-03 07:54:59
Accepted Date: 2018-03-08 00:00:00

Abstract


Semarang merupakan kota metropolitan terbesar ke-lima setelah Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung.Hotel Tentrem Semarang adalah hotel bintang lima dandijadikan bahan studi pada riset ini. Keanekaragaman budaya di Semarang sangat beragam dan menarik dieksplor. Karena banyak pendatang dan menghasilkan budaya baru, contohnya kebudayaan Cina. Pendatang di Semarang mayoritas berasaldari etnis Cina sehingga membentuk banyak hasil kebudayaan akulturasi antara Cina dan Jawa. Keberadaan Hotel Tentrem berada di tengah kota,mencakup Jln. Gajahmada – Jln. Pemuda – Jln. Pandanaranhingga bertemu di kawasan Simpang Lima Semarang. Hal inimenyebabkan potensi bersaingnya antar hotel untuk mengembangkan bisnisnya. Hotel sekitar Simpang LimaSemarang mempunyai desain interior yang kontemporer dan modern. Hotel Tentrem merupakan hotel bintang lima dan mempunyai standar interior hotel yang membawa budaya Jawa. Dalam riset ini, metode yang digunakaan ialah metode pendekataan budaya Cina, yaitu Wayang Potehi. Wayang Potehi merupakan wayang pertama hasil akulturasi danasimilasi budaya Cina yang lahir dan berkembang di tanah Jawa. Dengan tujuan mengenalkan Wayang Potehi pada masyarakat luas, dan meningkatkan daya jual Hotel Tentrem karena menjadi ciri khas dari hotel tersebut. Pada interior hotel mengaplikasikan bentuk yang sesuai dengan permintaan konsumen di pasaran, yaitu kontemporer modern. Namun untuk meningkatnya daya saing, memadukan konsep budaya Peranakan Cina dengan mengaplikasikan Wayang Potehi pada interior hotel. Pada lobby mengambil suasana pementasan Wayang Potehi, dan pada guestroom mengambil suana ’tentrem’ atau tenang namun dengan bentuk baju karakter Wayang Potehi dansimbol-simbol Cina pada elemen interior.

Keywords


Hotel; Interior; Budaya

References