Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Malaria pada Ibu Hamil di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat

Ayu Sri Lestari, Mutiah Salamah
Submission Date: 2014-08-24 08:56:18
Accepted Date: 2014-09-14 00:00:00

Abstract


Depkes RI pada tahun 2009 menyatakan bahwa Annnual Parasite Incidence (API) untuk kasus malaria tertinggi berada di Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 27,66 per 1.000 penduduk. Malaria dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi pada ibu hamil, diantaranya adalah edema paru, anemia, gagal ginjal, berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, bahkan kematian baik pada ibu hamil maupun pada janin. Hasil Mass Blood Survey (MBS) pada tahun 2008 menyatakan bahwa Provinsi Nusa Tenggara merupakan provinsi dengan jumlah ibu hamil yang positif terjangkit malaria tertinggi, yaitu sebanyak 624 orang. Hasil analisis karakteristik menunjukkan bahwa dari 274 ibu hamil di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat 31% diantaranya terjangkit penyakit malaria. Mayoritas ibu hamil yang terjangkit penyakit malaria adalah ibu hamil yang tinggal di pedesaan dan tidak bersekolah. Hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa rumah panggung, atap ijuk/rumbia, atap seng, dan lantai semen plesteran retak menjadi faktor yang secara signifikan mempengaruhi penyakit malaria pada ibu hamil dengan masing-masing nilai resiko sebesar 6,447; 6,290; 3,356; 2,778. Peluang ibu hamil dapat terjangkit malaria jika tinggal di rumah panggung, menggunakan atap ijuk/rumbia, dan lantai semen plesteran adalah sebesar 0,91.

Keywords


Ibu hamil;Penyakit malaria;Regresi logistik;Odds Ratio

References