Perencanaan Sistem Penampung Air Hujan Sebagai Salah Satu Alternatif Sumber Air Bersih di Rusunawa Penjaringan Sari Surabaya
Abstract
Di Surabaya, ada banyak Rusunawa (apartemen sewa untuk masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah). Air bersih untuk penggunaan kebutuhan sehari-hari di Rusunawa diperoleh dari PDAM Surabaya. Biaya untuk konsumsi air yang dibayarkan oleh penyewa dianggap terlalu mahal karena penyewa sebagian besar memiliki pendapatan rendah atau menengah. Oleh karena itu, sumber lain untuk air bersih yang murah dan mudah perlu dipertimbangkan. Pemanenan air hujan (PAH) adalah salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan karena Surabaya merupakan daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Tugas akhir ini akan membahas potensi air hujan sebagai sumber air bersih alternatif di Rusunawa. Air hujan dikumpulkan dari atap rusunawa tersebut. Kualitas air hujan dianalisis di laboratorium. Jumlah air hujan dihitung berdasarkan curah hujan rata-rata berdasarkan data selama sepuluh tahun. Air hujan yang dikumpulkan mengalir ke reservoir tanah yang ada serta yang baru sebelum didistribusikan kepada penyewa. Air hujan yang dikumpulkan secara umum memenuhi standar kualitas yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2010. Namun, kualitas air hujan agak sedikit asam; oleh karena itu, perlu dicampur dengan air PDAM. Air hujan dari atap setiap blok Rusunawa dikumpulkan di reservoir yang ada. Berdasarkan jumlah air hujan yang ditampung, total biaya untuk perencanaan ini sekitar Rp 558.930.070. Adapun prosentase penghematan terhadap pemakaian air PDAM selama 1 bulan untuk masing-masing blok A = 17,18% ; blok B = 16,84% ; blok C = 16,51% ; blok DA = 19,10% ; blok DB = 17,02% ; blok EA = 16,50% ; blok EB = 17,56% ; blok FA = 19,69% dan blok FB = 17,56%.