Studi Pengembangan Pulau Lumpur Sarinah Kabupaten Sidoarjo Sebagai Geo-Ecotourism

Siti Chamdalah, Hasan Ikhwani, wahyudi wahyudi
Submission Date: 2016-08-01 15:11:32
Accepted Date: 2017-02-05 00:00:00

Abstract


Daratan dengan total luas 94 hektar di kawasan muara Sungai Porong Kabupaten Sidoarjo yang dibentuk dari endapan buangan lumpur Sidoarjo disebut pulau lumpur buatan atau Pulau Sarinah. Secara administratif Pulau Sarinah masuk dalam wilayah Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Daratan buatan yang dibentuk sejak tahun 2011 ini ditumbuhi oleh tanaman bakau mayoritas jenis Api–api (Avicennia Officinalis). Terdapat pula sebuah kolam pendukung aktivitas penelitian dan kolam tempat pembudidayaan beberapa hewan air seperti udang, kepiting dan bandeng. Rencana pengembangan pulau menjadi kawasan ekowisata yang berkelanjutan mendapatkan beberapa kendala yaitu minimnya sarana prasarana pendukung ekowisata, ketidakjelasan status kawasan dan kepengurusan pulau sehingga pengembangan pulau tidak optimal. Maka dari itu, penelitian dengan metode Analisa Hirarki Proses (AHP) yaitu dengan menyatukan persepsi beberapa pihak terkait (pemerintah daerah dan pusat, masyarakat, BPLS serta akademisi) untuk mencapai rumusan pengembangan pulau berdasarkan prioritas kepentingan. Terdapat lima faktor yang diperhitungkan (lingkungan, ekonomi, sosial, hukum dan infrastruktur) dalam proses analisa dan dibantu dengan pengaplikasian software Expert Choice menunjukkan urutan prioritas pengembangan yang harus dilakukan yakni pengembangan destinasi (30,6%), pengembangan kelembagaan (28,3%), pengembangan pemasaran (24,8%) dan pengembangan industri (16,3%) dengan nilai rasio inkonsistensi sebesar 0.04.

Keywords


AHP; Ekowisata; Expert Choice; Pulau Buatan

References