Penilaian Resiliensi Dimensi Sosial Berdasarkan Konsep Climate and Disaster Resilience Initiative (CDRI)

Mega Utami Ciptaningrum, Adjie Pamungkas
Submission Date: 2017-07-27 10:36:11
Accepted Date: 2017-09-12 00:00:00

Abstract


Banjir akibat meluapnya Kali Lamong selalu berdampak terhadap 2 wilayah perkotaan di Kabupaten Gresik, yaitu wilayah perkotaan Desa Cerme Kidul dan Desa Bulurejo.  Banjir tahun 2014 hingga 2015, telah merendam sebanyak 30 rumah, 110 ha sawah dan 105 ha tambak di Desa Cerme Kidul. Sedangkan di Desa Bulurejo, banjir telah merendam 300 rumah dan 41 ha sawah, serta merendam pasar Benjeng dan beberapa fasilitas umum. Tren dalam menghadapi bencana saat ini lebih ditekankan pada upaya peningkatan resiliensi bencana karena lebih menghemat biaya. Untuk merumuskan arahan adaptasi peningkatan resiliensi sosial yang sesuai perlu dilakukannya penilaian terhadap level resiliensi eksisting terlebih dahulu. Konsep Climate and Disaster Resilience Initiative (CDRI) dipilih untuk menilai resiliensi dalam penelitian ini karena kesesuaiannya dengan kondisi wilayah penelitian. Dimensi sosial menjadi fokus utama dalam penelitian ini karena merupakan kunci utama peningkatan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana. Artikel ini merupakan bagian dari penelitian mengenai penentuan arahan adaptasi peningkatan resiliensi dimensi sosial di wilayah perkotaan desa Bulurejo dan Desa Cerme Kidul terhadap banjir luapan Kali Lamong. Melalui analisis terhadap kuesioner menggunakan skala likert dan deskriptive kualitatif diperoleh nilai resiliensi kedua wilayah perkotaan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiliensi kedua desa tersebut termasuk dalam level tinggi. Namun Desa Cerme Kidul lebih resilien jika dibandingkan dengan Desa Bulurejo.

Keywords


Perkotaan; Resiliensi; Dimensi sosial; Climate and Disaster Resilience Initiative (CDRI)

References