Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Ibis Styles Hotel Tanah Abang Jakarta Pusat Dengan Metode Beton Pracetak

Kusuma Indra Klana, Mudji Irmawan, Endah Wahyuni
Submission Date: 2017-07-28 16:10:08
Accepted Date: 2017-09-27 00:00:00

Abstract


Sistem pracetak adalah suatu proses produksi suatu elemen struktur bangunan yang dicetak di pabrikasi dimana tempat elemen struktur tersebut akan digunakan satu kesatuan dalam sebuah bangunan di tempat berbeda. Sistem ini memiliki keunggulan berupa mutu yang dapat dipantau, lebih presisi, serta pengerjaannya tidak terpengaruh cuaca karena dipabrikasi dalam pabrik. Tak hanya itu, bentuk struktur gedung yang tipikal juga menjadi keunggulan untuk penggunaan sistem pracetak ini. Agar dapat ditransportasikan, maka perlu diperhatikan kebutuhan tulangan saat pengangkatan. Dan juga agar elemen pracetak dapat terintegrasi dengan baik, maka sambungan haruslah dibuat semonolit mungkin. Sambungan yang tahan terhadap gempa (seismic resistant) dapat menggunakan sambungan basah pada balok dan kolom pracetak dapat menggantikan sambungan monolit biasa [6] sedangkan grouted steel sleeves cocok digunakan untuk sambungan kolom – kolom pada bangunan yang berada di zona gempa [7].cDari hasil analisa yang dilakukan, elemen-elemen pracetak sesuai ketentuan SNI 2847:2013[5]. Kolom digunakan dimensi 80 x 80 cm, balok induk 50/75 cm, dan tebal plat 12 cm dengan overtopping 5 cm. Dengan mempertimbangkan metode agar mudah dikerjakan maka digunakan sambungan dengan campuran antar sambungan mekanik dan basah. Pada sambungan mekanik menggunakan bantuan NMB Splice Sleeve dan BECO Beam shoe yang termasuk mechanical splices tipe 2 menurut peraturan ACI 318-11[1].

Keywords


Pracetak Kolom Balok Plat; Sambungan Basah; Mechanical Splices

References