Variabel Prioritas Pengembangan Sentra Industri Batik di Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember
Abstract
Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember memiliki budaya kerajinan batik yang telah berkembang secara turun-temurun sejak tahun 1935, dan berkembang menjadi sebuah industri pada tahun 1965. Sejak sekitar tahun 1985 industri-industri batik di kawasan tersebut mengalami penurunan bahkan kebangkrutan akibat permasalahan seperti permodalan, tenaga kerja, infrastruktur, bahan baku dan belum layak disebut sebagai sebuah sentra industri. Agar tidak mengalami penuruan yang lebih jauh lagi, industri batik di Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember memerlukan sebuah arahan pengembangan sentra industri batik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan variabel prioritas yang mempengaruhi pengembangan sentra industri di kawasan tersebut. Untuk memperoleh variabel prioritas tersebut, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan sentra industri batik dengan menggunakan teknik Analisa Triangulasi. Setelah itu, langkah berikutnya adalah melakukan pembobotan dengan mengaplikasikan teknik analisa Analytical Hierarchy Process (AHP), yang selanjutnya dikombinasikan dengan Rumus Sturgess dalam penyajian datanya. Dan dari hasil analisa-analisa tersebut, diketahui bahwa variabel prioritas yang mempengaruhi pengembangan sentra industri batik di Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember antara lain: Prioritas 1 adalah kualitas tenaga kerja; Prioritas 2 adalah modal; Prioritas 3 meliputi jaringan penjualan, bahan baku, kelengkapan prasarana; Prioritas 4 meliputi lokasi sentra terhadap pengrajin, kuantitas tenaga kerja; Prioritas 5 meliputi lokasi sentra terhadap pasar, pelaku usaha, koperasi/lembaga keuangan, kebijakan pemerintah, kelengkapan sarana, jaringan bahan baku, omzet, lokasi sentra terhadap penyedia bahan baku, program pelatihan, organisasi pengrajin batik