Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

As'adul Khoiri Waddin
Submission Date: 2016-01-25 20:40:01
Accepted Date: 2016-03-18 02:35:36

Abstract


Hampir lebih dari 60% sampah yang dihasilkan di seluruh Indonesia merupakan sampah organik atau biasa disebut sampah sejenis rumah tangga. Sampah organik ini mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan – bahan yang berguna dan bernilai ekonomis, seperti kompos, biogas, dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data terkait timbulan dan komposisi sampah organik dari 4 (empat) proses kegiatan di Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo, yaitu Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar. Setelah data diketahui, kemudian bisa dijadikan pertimbangan untuk pengolahan sampah yang tepat guna terutama ditinjau dari aspek finansial. Hasil penelitian sebagai berikut: Jumlah timbulan limbah padat sentra industri tahu; 5018,33 kg/hari untuk kapasitas produksi tinggi; 2412,92 kg/hari untuk kapasitas produksi sedang; dan 524 kg/hari untuk kapasitas produksi rendah. Untuk timbulan limbah padat sentra peternakan sapi perah yang berupa kotoran sapi adalah sebesar 3272,889 kg/hari; dan sisa pakan ternak adalah sebesar 261,133 kg/hari. Timbulan limbah padat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang berupa isi rumen adalah sebesar 3539,98 kg/hari; dan darah sapi sebesar 754,65 kg/hari.Jumlah timbulan limbah padat pasar krian adalah sebesar 4947,89 kg/hari dengan komposisi: sampah biodegradable (92,554%); dan lainnya (7,446) non-biodegradable. Keuntungan yang didapat untuk pengolahan kompos dan RDF sebesar Rp. 253.938.445,00 per tahun. Untuk keuntungan biogas sebesar Rp. 131.613.525,00 dan Rp. 34.437.203,00 per tahun.


Keywords


Sampah Organik; Timbulan dan Komposisi; Analisis Finansial

References