Analisa Stabilitas Transien Pada Sistem Transmisi Sumatera Utara 150 kV - 275 kV dengan Penambahan PLTA Batang Toru 4 x 125 MW
Abstract
Sistem kelistrikan Sumatera Utara yang dipasok dengan menggunakan sistem Transmisi 150 kV dan 275 kV merupakan sistem transmisi dengan pusat beban terbesar di Sumatera. Dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik, sesuai dengan RUPTL, Sistem Transmisi Sumatera Utara akan mengoperasikan PLTA Batang Toru dengan kapasitas 4 x 125 MW pada tahun 2020. Karena potensi sumber energi yang cukup besar di Sumatera Utara adalah tenaga air dan panas bumi. Dengan penambahan PLTA Batang Toru 4 x 125 MW, perlu dilakukan studi kestabilan transien untuk mengetahui kestabilan sistem saat terjadi gangguan transien. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa case lepasnya generator, lepasnya satu saluran dan saluran ganda tidak menyebabkan sistem keluar dari batas stabil. Karena ketika generator lepas, daya supply yang hilang hanya 5-8% dari total pembangkitan. Begitu juga dengan kasus single pole auto reclosing dengan waktu Circuit Breaker kembali tertutup sebesar 500 ms setelah gangguan, hasil respon sudut rotor, frekuensi dan tegangan menunjukkan sistem masih stabil. Pada penentuan waktu pemutusan kritis (CCT), nilai CCT pada sistem 2018 dapat ditemukan pada 120 ms – 140 ms (batas rekomendasi CCT sistem besar). Sedangkan pada sistem 2020 tetap dalam keadaan stabil ketika terjadi gangguan hubung singkat 3 fasa . Sehingga penentuan CCT (Critical Clearing Time) melebihi dari batas rekomendasi nilai CCT untuk sistem besar.