Produksi Garam Farmasi dari Garam Rakyat

Yumarta Tansil, Yuyun Belina, Tri Widjaja
Submission Date: 2016-07-14 09:41:03
Accepted Date: 2016-12-29 01:26:08

Abstract


Garam rakyat memiliki kandungan NaCl yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan garam farmasi. Garam ini diolah agar menghasilkan kadar NaCl 99,5 % dengan kandungan impiuritis yang sangat kecil. Garam farmasi memiliki peranan penting dalam bahan baku obat dan bahan kosmetika. Pembuatan garam dengan proses vacuum pan (Multiple Effect Evaporation) biasanya biasanya digunakan saturated brine atau leburan garam kasar yang berasal dari dalam tanah atau laut. Proses pengendapan dibantu dengan penambahan campuran caustic soda, soda ash dan barium chloride sehingga didapatkan larutan garam. Setelah proses pengendapan, kemudian larutan garam dipekatkan dengan evaporator multi efek (multiple effect evaporator). Larutan garam pekat kemudian dicuci dengan brine untuk memurnikan garam. Larutan garam kemudian difiltrasi pada filter untuk proses pemisahan garam dan larutan brine. Garam yang telah dimurnikan kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk mendapatkan ukuran yang seragam. Garam (sodium chloride) kemudian siap dikemas dan dipasarkan. Kapasitas produksi pabrik sebesar 20.000 ton/tahun dan bahan baku yang dibutuhkan sebanyak 60.606 kg/hari, Pabrik beroperasi secara kontinyu selama 24 jam/hari, 330 hari operasi /tahun. Pendirian pabrik garam farmasi memerlukan biaya investasi modal tetap (fixed capital) sebesar Rp. 193.535.460.147,35, modal kerja (working capital) Rp. 174.181.914.132,62, investasi total Rp. , Biaya produksi per tahun Rp. 110.765.128.461,91, dan hasil penjualan pertahun Rp. 200.000.000.000. Dari analisa ekonomi didapatkan BEP 33,51%, POT sesudah pajak 5,99 tahun. Dari segi teknik dan ekonomi, pabrik garam farmasi ini layak untuk didirikan.

Keywords


Proses vacuum pan (multiple effect evaporation); garam rakyat; analis ekonomi

References