Studi Analisa Ekonomi Pabrik CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) Dari Buah Kelapa Sawit
Abstract
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri pengolahannya memberikan kontribusi yang penting dalam menghasilkan devisa dan lapangan pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan minyak kelapa sawit merupakan industri hulu yang sangat penting bagi berbagai industri lainnya, seperti: makanan, kosmetik, sabun dan cat. Bahkan akhir-akhir ini ada upaya penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif. Kondisi ini memacu perkembangan industri pengolahan kelapa sawit, baik kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Dan perkembangan industri sejalan dengan semakin meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit. Kapasitas produksi kelapa sawit direncanakan sebesar 237.600 Ton/tahun. Perencanaan ini berdasarkan jumlah lahan yang dimiliki oleh pabrik. Dalam pemenuhan kapasitas tahunan, pabrik akan beroperasi kontinyu 24 jam per hari selama 330 hari Untuk memproduksi CPO sebesar 89.742 ton/tahun diperlukan bahan baku TBS 237.600 ton/tahun, CO2 199 ton/tahun dan propan 9 ton/tahun. Selain CPO, pabrik ini juga menghasilkan produk berupa Palm Kernel Oil (PKO) yang dihasilkan sebanyak 9.338 ton/tahun. Dari perhitungan analisa ekonomi, dengan harga jual CPO sebesar $562 per ton dan harga PKO sebesar $810 diperoleh Internal Rate Return (IRR) sebesar 45%. Dengan IRR tersebut mengindikasikan bahwa pabrik layak untuk didirikan dengan suku bunga 12% dan waktu pengembalian modal (pay out period) selama 2,6 tahun. Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada discounted cash flow. Modal untuk pendirian pabrik menggunakan rasio 60% modal sendiri dan 40% modal pinjaman. Modal total yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik adalah sebesar Rp. 211.001.470.206 dan laba bersih yaitu sebesar Rp. 112.838.149.952. Sedangkan Break Event Point (BEP) yang diperoleh adalah sebesar 36,53%.