Alternatif Perencanaan Pondasi Tiang untuk Gedung Tinggi di Atas Tanah Lunak pada Proyek Pembangunan Kota Baru Summarecon-Bandung
Abstract
Proyek pembangunan Kota Baru-Summarecon Bandung terletak pada kawasan Gedebage Bandung Timur. Kawasan ini merupakan area bekas sawah sehingga memiliki jenis tanah yang sangat lunak (dominan lempung) dengan NSPT rata-rata sebesar 2. Proyek tersebut masih dalam pelaksanaan konstruksi tahap 1, sehingga belum diketahui desain konstruksi pada gedung yang akan dibangun. Untuk itu perlu adanya permodelan struktur atas yang diklasifikasikan sebagai gedung tinggi 10 Lt, 15 Lt, dan 20 Lt, dengan fungsi bangunan sebagai gedung perkantoran.
Dalam tugas akhir ini, dilakukan perencanaan dengan beberapa alternative perencanaan pondasi, yaitu dengan menggunakan metode konvensional dan metode P-y curve. Perencanaan pondasi yang dilakukan adalah sebagai berikut; permodelan struktur gedung menggunakan Program Bantu SAP 2000, perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi dengan perumusan Meyerhoff & Bazaara, perhitungan kebutuhan jumlah tiang dalam kelompok, efisiensi tiang, daya dukung tiang kelompok, safety factor, analisa penurunan tiang menggunakan software allpile, konstanta pegas, perbandingan antara metode konvensional dengan P-y curve, serta perencanaan biaya.
Berdasarkan hasil perencanaan pada tugas akhir ini, didapatkan bahwa, dengan nilai Safety Factor (SF) yang sama yaitu 2, penggunaan metode P-y curve akan lebih efisien karena kebutuhan jumlah tiang pancang lebih sedikit sehingga biaya lebih murah.