Pemodelan Persamaan Hubungan Kualitas Perairan Menggunakan Citra Landsat 8 untuk Pendugaan Habitat Padang Lamun (Studi Kasus: Pantai Sanur, Bali)
Abstract
Padang lamun adalah salah satu jenis vegetasi yang berperan penting di ekosistem laut, karena merupakan sumber pakan dan tempat tinggal bagi ikan dan biota laut lain, serta sebagai pencegah abrasi pantai. Namun, ekosistem ini kurang mendapat perhatian dan terus mengalami kerusakan, salah satunya yaitu ekosistem lamun di pantai Sanur yang merupakan daerah wisata, dimana kerusakannya mencapai sekitar 15%. Sehingga perlu dilakukan pengamatan perubahan habitat lamun secara temporal untuk memantau kerusakan yang terjadi.
Pengamatan perubahan habitat lamun dilakukan menggunakan persamaan hubungan antara kualitas perairan, yang meliputi suhu, salinitas, kecerahan, dan kedalaman perairan terhadap habitat padang lamun yang didasarkan pada rentang nilai kualitas perairan yang sesuai bagi habitat lamun menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004. Data kualitas perairan diperoleh dari pengolahan citra satelit Landsat 8 tahun 2014 dan 2015 menggunakan algoritma pengolah citra yang telah ada.
Berdasarkan data lapangan, diperoleh koefisien pengaruh suhu terhadap keberadaan lamun sebesar -0,04574, koefisien salinitas sebesar 0,40224, koefisien kecerahan sebesar -0,44463, dan koefisien kedalaman sebesar 0,61788. Dengan memasukkan data kualitas perairan ke dalam persamaan hubungan tersebut, diperoleh perubahan habitat padang lamun. Pada tahun 2014 diperoleh luas 393,62 Ha yang sesuai bagi habitat padang lamun, kemudian berkurang 39,11 Ha menjadi 354,51 Ha pada tahun 2015.