Desain IPAL Pengolahan Grey Water dengan Teknologi Subsurface Flow Constructed Wetland di Rusunawa Grudo Surabaya

Ahmad Safrodin, Sarwoko Mangkoedihardjo
Submission Date: 2016-07-26 12:13:46
Accepted Date: 2016-12-28 22:12:07

Abstract


Pencemaran Lingkungan di Kota Surabaya akan terus meningkat  seiring dengan perkembangan penduduk dan keterbatasan sarana sanitasi yang kurang baik. Pencemaran lingkungan ini didominasi limbah domestik sehingga perlu sistem pengolahan yang efektif dan efisien dalam mendegradasi senyawa polutan. Teknologi Constructed wetland merupakan  sistem  pengolahan  terencana atau terkontrol yang telah didesain dan dibangun menggunakan proses alami yang  melibatkan  vegetasi,  media,  dan  mikroorganisme  untuk  mengolah  air  limbah domestik. Teknologi ini dapat diterapkan untuk skala perumahan baik individu atau secara komunal. Rusunawa Grudo Surabaya merupakan rusun yang belum memiliki IPAL untuk mengolah greywater, sehingga sistem Contructed wetland ini dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan.

Perencanaan sistem Constructed wetland di Rusunawa Grudo Surabaya mempertimbangkan aspek kuantitas dan kualitas air limbah. Kualitas air limbah domestik menunjukkan nilai COD 329.81 mg/L; BOD 182.02 mg/L; dan TSS 103.33 mg/L, sedangkan kuantitas air limbah 33.6 m3/hari. Sistem ini terdiri dari unit ekualisasi, Subsurface Flow Constructed Wetland dengan tanaman Cyperus alternifolius, dan kolam penampung. Hasil perencanaan menunjukkan efisiensi pengolahan seluruh sistem untuk COD, BOD, dan TSS masing-masing sebesar 86%, 85%, dan 88%. Desain sistem IPAL menghasilkan luas permukaan 480 m2, kedalaman bed 0,5 m, beban pada bed (OLR) 12.75 gr BOD/m2.hari, beban hidrolik (HLR) 0,07 m3/m2.hari dengan waktu tinggal 3 hari. Kualitas efluen yang didapatkan menunjukkan nilai BOD 25 mg/L, COD 48.35 mg/L dan TSS 11.72 mg/L. Dihasilkan standar operasional dan perawatan IPAL dan Biaya investasi seluruh sistem constructed wetland diperkirakan sebesar Rp.412.059.022.


Keywords


Constructed wetland; Cyperus alternifolius; Grey water; Limbah domestik; Pencemaran

References