Pengurangan Panjang Perjalanan Siswa Ke Sekolah Melalui Rayonisasi Sekolah Dasar Di Kota Surabaya

Ayu Tarviana Dewi, Ketut Dewi Martha Erli Handayeni
Submission Date: 2016-07-28 13:29:22
Accepted Date: 2016-12-27 00:00:00

Abstract


Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua yang memiliki fasilitas pendidikan yang memadai. Pada tahun 2012 tercatat bahwa total pergerakan dengan maksud sekolah berada di urutan kedua dengan nilai sebesar 18,31% setelah pergerakan dengan maksud bekerja. Fasilitas pendidikan jenjang sekolah dasar seharusnya berada dalam satu neighborhood unit dengan radius pelayanan antara 400-800 m (walkable distance). Namun faktanya pemilihan sekolah tidak berdasarkan tempat tinggal atau berada di luar radius pelayanannya sehingga panjang perjalanan siswa SD menjadi lebih panjang dari yang seharusnya. Hal ini berkaitan dengan adanya fenomena pergeseran preferensi para orang tua dalam memilih fasilitas pendidikan. Fenomena SD favorit dan non favorit yang dikaitkan dengan citra dari SD tersebut akan membuat SD favorit mayoritas diisi oleh siswa yang berasal diluar wilayah yang seharusnya menerima jangkauan pelayanannya. Oleh karena itu diperlukan sebuah kajian terkait pengurangan panjang perjalanan siswa ke sekolah melalui rayonisasi sekolah dasar di Kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan merumuskan pola rayonisasi sekolah dasar yang dapat mengurangi panjang perjalanan siswa ke sekolah di Kota Surabaya. Tujuan tersebut dicapai melalui 3 tahapan yang telah disusun sebelumnya. Tahapan pertama adalah mengidentifikasi rata-rata panjang perjalanan siswa sekolah dasar di Kota Surabaya dengan teknik analisis statistik deskriptif, kemudian tahapan kedua adalah menentukan pola rayonisasi melalui pembentukan kluster sekolah dasar di Kota Surabaya dengan teknik grouping analysis pada software ArcGIS. Tahapan terakhir adalah menghitung rata-rata pengurangan panjang perjalanan berdasarkan pola rayonisasi yang telah dihasilkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata panjang perjalanan siswa di Kota Surabaya sebesar 1585 m sehingga panjang perjalanan siswa SD di Kota Surabaya telah melebihi jarak walkable distance yakni 800 m.  Rata-rata panjang perjalanan siswa yang melebihi jarak walkable distance terjadi di tengah kota artinya pergerakan dengan maksud bersekolah pada tingkat sekolah dasar cenderung bergerak ke tengah kota. Pada tahapan kedua jumlah kluster yang dihasilkan sebanyak 68 kluster. 68 kluster tersebut memiliki jumlah anggota dan jangkauan pelayanan yang bervariasi. Rayon yang berada di tengah Kota Surabaya cenderung memiliki jangkauan pelayanan yang lebih kecil dibandingkan dengan luas rayon yang berada di pinggiran Kota Surabaya. Rayon yang telah terbentuk terbukti optimal berdasarkan uji statistik berupa nilai Pseudo F yang meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kluster yang terbentuk. Berdasarkan hasil rayonisasi, diperoleh rata-rata pengurangan panjang perjalanan siswa yang signifikan sebesar 1094 m.


Keywords


Panjang Perjalanan; Fasilitas Pendidikan; Rayonisasi; Sekolah Dasar

References