Penentuan Skema Negosiasi Tarif Jasa Giling Clinker menjadi Semen dari Perspektif Produsen Semen dan Pemilik Grinding Plant
Abstract
Keseluruhan proses produksi semen dapat diolah oleh full plant. Proses yang bisa dilaksanakan terpisah merupakan pengolahan dari clinker menjadi semen menggunakan grinding plant. Konsumsi semen nasional diproyeksikan akan meningkat, sehingga Perseroan berencana menyelesaikan proyek pembangunan grinding plant di Cigading, Banten untuk mempertahankan pangsa pasar. Grinding plant yang pernah dibangun dikelola oleh Perseroan. Namun, investasi grinding plant dipengaruhi banyak faktor ketidakpastian sehingga memiliki risiko tinggi. Untuk meminimumkan risiko dan memenuhi kebutuhan pendanaan investasi grinding plant melalui dana eksternal (pihak ketiga) bagi Perseroan, muncul sebuah usulan skema bisnis dimana grinding plant dikelola oleh pihak ketiga sehingga muncul profil skema negosiasi yang menghasilkan transaksi berupa tarif jasa giling semen. Penelitian akan membantu Perseroan dan Pihak Ketiga menentukan profil skema negosiasi yang sesuai melalui perspektif manfaat ekonomis keberadaan grinding plant bagi kedua belah pihak.
Range skema negosiasi tarif yang feasible bagi kedua belah pihak terletak pada Rp 304.000,- hingga Rp 328.000,- dengan titik keseimbangan Rp 328.000,-/ton semen. Titik keseimbangan merupakan salah satu pertimbangan dalam penentuan tarif jasa giling semen yang sebaiknya diambil. Pergeseran tarif tergantung dari pihak mana yang mau mengalah dengan memperoleh nilai manfaat ekonomis (NPV) lebih sedikit dibandingkan dengan pihak lainnya.