Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar
Abstract
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Blitar melayani sekitar 38.160 jiwa dari total jumlah penduduk Kota Blitar 145.111 jiwa. Cakupan pelayanan PDAM sebesar 26% (2016), Dalam penelitian ini dilakukan analisis pada jaringan primer dan sekunder eksisting untuk mendapatkan kondisi sistem sebagai dasar peningkatan pelayanan. Peningkatan pelayanan dilakukan dengan analisis real demand survei yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi masyarakat agar berlangganan kembali. Analisis sistem menggunakan EPANET, yang mensimulasi jaringan sehingga didapatkan output berupa headloss, kecepatan aliran, dan sisa tekan.Empat puluh satu pipa memiliki kecepatan aliran kurang dari 0,3 m/s berpotensi terjadi endapan suspended solid (Fe dan Mn) yang menyebabkan penyempitan pipa. Penyempitan ini akan meningkatkan headloss sistem sehingga dapat menurunkan tekanan air (terjadi pada blok 1, 2, 19, 20, 23 dan 24) yang menyebabkan air tidak dapat mengalir ke pelanggan. Pemasangan pipa paralel pada pipa yang memiliki headloss lebih dari 20 m ternyata dapat menurunkan headloss dan meningkatkan tekanan air. Peningkatan pelayanan, sumur bor masih dapat menampung debit peningkatan tahap 1 sebesar 130l/s dan tahap 2 sebesar 150l/s. Sistem perpipaan masih mampu digunakan untuk pengembangan tersebut.Pelanggan mengharapkan pihak PDAM Kota Blitar agar melakukan perbaikan terutama terkait dengan tingkat kejernihan air, bau dan rasa air. PDAM perlu mengolah air sumur bor karena Fe dan Mn yang tinggi.