Studi Pemetaan Batimetri Perairan Dangkal Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 dan Sentinel-2A (Studi Kasus : Perairan Pulau Poteran dan Gili Iyang, Madura)

Muhammad Wildan Bobsaid, Lalu Muhamad Jaelani
Submission Date: 2017-07-25 13:27:26
Accepted Date: 2017-09-30 00:00:00

Abstract


Pemetaan batimetri digunakan untuk memetakan dasar laut. Data dasar laut yang akurat dan terkini sangat dibutuhkan oleh banyak kegiatan manusia seperti untuk rute transportasi air dan konstruksi infrastruktur lepas pantai. Pemetaan in situ secara umum menggunakan echo-sounder memakan waktu, biaya tinggi dan akses yang sulit ke daerah terpencil. Pemetaan batimetri pada perairan dangkal di dekat daerah pesisir juga menghadapi tantangan saat pemetaan in situ sulit dilakukan karena akses kapal survei. Oleh karena itu dalam penelitian ini mencoba untuk mengestimasi perairan dangkal (kurang dari 80 m kedalaman) menggunakan data satelit penginderaan jauh multispektral dengan memanfaatkan citra Sentinel-2A dan Landsat 8. Data batimetri yang diperkirakan dari satelit ini kemudian divalidasi dengan data pengukuran in situ yang dikumpulkan pada bulan April dan Oktober, 2015. Kisaran kedalaman mutlak yang diperoleh adalah 8,714 - 12,052 meter untuk Landsat 8 dan 9,220 - 11,149 untuk Sentinel 2. Hasil yang menjanjikan dihasilkan oleh Landsat 8 dengan NMAE sebesar 25,777% dan rentang kedalaman estimasi yang lebih lebar dibandingkan dengan kedalaman yang didapat oleh Sentinel-2A. Akan tetapi, kedua citra satelit ini tidak bisa digunakan untuk mendapatkan kedalaman yang lebih dalam dari 13 m.


Keywords


Batimetri Perairan Dangkal;Landsat 8;Sentinel-2A;Algoritma Van Hengel and Spitzer

References