Fito Pengolahan untuk Dekosentrasi Warna Rhodamin B, Metilen Biru dan Metil Violet dengan Tumbuhan Air Eichhornia crassipes

Amanda Herrena, Harmin Sulistiyaning Titah
Submission Date: 2017-07-27 11:03:34
Accepted Date: 2017-09-28 00:00:00

Abstract


Pengolahan air limbah dengan menggunakan tumbuhan air atau phytotreatment telah menjadi salah satu alternatif pengolahan air limbah yang cukup murah dan efisien dalam penerapannya. Tumbuhan air lebih efektif dalam pengolahan air limbah dibandingkan dengan tanaman lainnya karena pertumbuhan mereka lebih cepat dan produksi biomassa yang lebih besar. Kemampuannya relatif lebih tinggi untuk meyerap polutan karena kontak langsung dengan air yang terkontaminasi. Pada penelitian untuk mengetahui efisiensi tumbuhan air yaitu Eceng gondok (Eichhornia crassipes) dalam dekonsentrasi warna. Dilakukan tahapan yaitu propagasi tumbuhan, tahap aklimatisasi, tahap range finding test dan uji phytotreatment selama 30 hari dengan parameter utama uji warna dan parameter pendukung yaitu uji suhu, pH, analisa morfologi, berat basah dan berat kering. Dilakukan juga uji toksisitas pada LC-50 dan uji plant cells analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji toksisitas LC-50 dari ketiga warna tersebut, bahwa tumbuhan eceng gondok memiliki ketahanan respons biologis yang lebih besar. Nilai LC-50 tumbuhan E. crassipes terhadap pewarna rhodamin B 99,5 mg/L > metil violet 83,2 mg/L> metilen biru 74,5 mg/L. Hasil penyisihan warna pada hari ke 30 oleh tumbuhan E.crassipes terhadap warna metilen biru mencapai 59% sedangkan pada kontrol mencapai 59%, warna rhodamin B mencapai 52% dan pada kontrol mencapai 52% dan metil violet sebesar 51% sedangkan pada kontrol mencapai 51%. Berdasarkan hasil persentase penyisihan warna yang dihasilkan maka dapat disimpulkan bahwa penyisihan warna rhodamin B, metilen biru dan metil violet oleh tumbuhan E.crassipes sampai 30 hari pemaparan kurang efektif karena mikroorganime indigenous yang lebih berperan dan terjadinya proses reduksi oksidasi terhada pewarna sintesis.

 

 


Keywords


Eichhorna crassipes; rhodamin B; metilen biru; metil violet

References