Analisis Pondasi Konvensional dan Pondasi Elevated Tangki Refrigerated LPG PT Pertamina Tanjung Sekong dari Segi Biaya dan Waktu

Sry Rashida Sofyan, Cahyono Bintang Nurcahyo
Submission Date: 2017-07-27 12:15:18
Accepted Date: 2017-09-27 00:00:00

Abstract


Pada proses pembangunan terminal tangki LPG, material konstruksi dan jenis pondasi pada tangki harus direncanakan untuk dapat menahan kondisi temperatur pada saat operasional normal dan keadaan darurat. Salah satu metode untuk menjaga fungsi pondasi adalah dengan memanfaatkan tambahan pemanas pada pondasi (wire heater) untuk membantu mencegah pembekuan lapisan tanah terjadi saat di bawah kondisi operasional normal. Pondasi dengan tambahan pemanas ini dikenal sebagai jenis pondasi konvensional. Terdapat alternatif jenis pondasi lain yang dapat digunakan pada bangunan tangki refrigerated LPG yaitu pondasi tanpa menggunakan pemanas, karena panas didapatkan dari celah udara antara bagian bawah tangki dan tanah, sehingga disebut sebagai jenis pondasi elevated. Struktur jenis pondasi tersebut mempunyai perbedaan desain dan metode konstruksi yang berpengaruh terhadap biaya dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pekerjaan tangki dengan pondasi konvensional dan tangki dengan pondasi elevated dari segi biaya dan waktu. Proyek yang dijadikan obyek penelitian adalah Pembangunan Terminal Liquefied Petroleum Gas Refrigerated Tanjung Sekong di Merak Mas Banten. Untuk kedua jenis pondasi tersebut dilakukan studi pustaka dan pengumpulan data, analisis metode pelaksanaan, perhitungan kebutuhan material dan alat, analisis produktivitas dan durasi pekerjaan, serta analisis perhitungan biaya. Hasil penelitian ini adalah, tangki dengan pondasi konvensional membutuhkan waktu pelaksanaan selama 946 hari dengan biaya sebesar Rp415.999.911.484,00 dan tangki dengan pondasi elevated membutuhkan waktu pelaksanaan selama 734 hari dengan biaya sebesar Rp406.231.085.649,00.


Keywords


biaya; elevated; konvensional; pondasi; waktu

References