Studi Kapasitas Angkut dan Gerusan Lokal Pada Penampang Sungai Brantas Akibat Pilar Jembatan Tol Mojokerto-Kertosono

Aisyah Amelia, Umboro Lasminto, Bambang Sarwono
Submission Date: 2017-08-01 03:45:19
Accepted Date: 2017-09-27 00:00:00

Abstract


Jalan Tol Mojokerto-Kertosono melintasi sungai Brantas di Kecamatan Gedeg, Mojokerto, untuk itu dibutuhkan jembatan sepanjang 299 m. Konstruksi jembatan tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya gerusan lokal pada dasar sungai maupun perubahan morfologi sungai. Oleh sebab itu perlu dilakukan studi kapasitas angkut dan gerusan lokal pada penampang sungai akibat pilar jembatan. Pada tugas akhir ini, dilakukan perhitungan debit rencana dengan metode Gumbel. Dalam analisa gerusan lokal digunakan modul Users Manual dan Reference Manual pada program Hec-Ras 5.0.3 untuk memprediksi kedalaman gerusan. Sedangkan analisa angkutan sedimen dihitung dengan permodelan sedimen pada program Hec-Ras 5.0.3. Hasil studi ini menghasilkan debit banjir rencana di sungai Brantas untuk 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun secara berturut-turut adalah 1.213,58 m3/dt, 1.444,48 m3/dt, 1.597,36 m3/dt, 1.790,53 m3/dt, 1.933,83 m3/dt, 2.076,07 m3/dt. Akibat dari contraction scour atau penyempitan sungai sebelum dibangun jembatan, pada debit 100 tahun terjadi gerusan sedalam 0,47 m di bagian kanan penampang sungai. Sedangkan setelah dibangun jembatan, diperkirakan gerusan akibat contraction scour dan pilar menjadi 7,4 m, kedalaman ini mendekati hitungan analitis sebesar 8,07 m. Angkutan sedimen sebelum ada jembatan adalah 386.551 m3 dan penurunan dasar sungai rata-rata sebesar 1,03m. Sedangkan setelah ada jembatan, volume angkutan sedimen kumulatif yang terangkut adalah 569.775 m3 dengan penurunan dasar saluran rata-rata sebesar 1,51 m.

Keywords


Angkutan sedimen; Gerusan Lokal; Morfologi; Sungai Brantas

References