Model Penguasaan Jumlah Kontainer Pada Perusahaan Pelayaran
Abstract
Dalam perusahaan pelayaran, memilik sejumlah petikemas adalah kewajiban untuk menjawab permintaan pasar. Permintaan pasar yang bersifat fluktuasi mengakibatkan banyak petikemas yang menganggur saat low season dan adanya back order saat high season. Oleh sebab itu diperlukan model untuk menentukan berapa jumlah petikemas yang harus dikuasai oleh perusahaan pelayaran pada masing-masing rute jika ingin menjawab semua permintaan pasar. Disamping jumlah petikemas, dibutuhkan pula perhitungan yang menentukan strategi apa yang paling efisien pada suatu rute. Hasilnya menunjukan pada rute Jakarta – Makassar – Jakarta dengan menggunakan 3 buah kapal membutuhkan 9.092 TEU’s dengan strategi yang paling efisien dalam rute Jakarta – Makassar – Jakarta dengan jumlah petikemas paling sedikit dimana tidak mengirimkan petikemas kosong, dan tersedia penambahan petikemas jika dibutuhkan untuk menghindari Back Order.