Analisis Pengaruh Parameter Operasional Terhadap Perilaku Belok dan Stabilitas Pada Panser Anoa 6X6 APC
Abstract
Dalam menjaga keamanan dan pertahanan NKRI, lembaga-lembaga seperti TNI dan POLRI memerlukan dukungan kelengkapan-kelengkapan yang optimal, baik kelengkapan diri, persenjataan, dan kendaraan khusus militer. Panser Anoa 6x6 APC merupakan kendaraan khusus yang didesain sebagai kendaraan support dalam medan pertempuran. Keberhasilan Panser Anoa 6x6 APC dalam operasi-operasi militer harus didukung dengan performa handling dan stabilitas yang mumpuni. Untuk itu, perlu dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh beberapa variasi parameter operasional terhadap perilaku belok kendaraan sebagai acuan bagi para personel militer dan engineer untuk mengetahui karakter handling dari Panser Anoa 6x6 APC yang merupakan khusus dengan 6 roda (six-wheeled vehicle). Pada penelitian penelitian ini, penulis akan melakukan tiga metode analisis, yaitu analisis slip, skid, dan guling dengan beberapa variasi parameter opersional yaitu kecepatan berkendara, steering angle, dan kondisi permukaan medan. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan bahwa kondisi belok paling baik pada Panser Anoa 6x6 APC adalah ketika kendaraan berbelok pada kecepatan 60 Km/Jam dengan sudut belok 12˚ di permukaan jalan tanah, dimana kendaraan mengalami kondisi understeer yang paling sedikit dan koefisien understeer yang bernilai positif terkecil yaitu 0,9265. Sesuai dengan analisis slip, dan indeks KUS, Panser Anoa 6x6 APC memiliki karakter handling yang bersifat understeer, dimana nilai sudut slip depan selalu lebih besar dari sudut slip belakang dan nilai indeks KUS selalu bernilai positif pada tiap rentang kecepatan dan sudut belok yang digunakan pada penelitian. Semakin besar sudut belok yang diberikan maka kecepatan skid dan guling kendaraan akan semakin menurun, dimana berdasarkan analisis skid dapat disimpulkan bahwa Panser Anoa 6x6 APC memiliki kecenderungan untuk sedikit oversteer karena kecepatan skid depan yang nilainya sedikit lebih tinggi daripada kecepatan skid belakang. Demikian halnya dengan analisis guling dimana dapat disimpulkan bahwa Panser Anoa 6x6 APC memiliki kecenderungan untuk sedikit oversteer karena batas kecepatan guling roda depan yang nilainya sedikit lebih tinggi daripada batas kecepatan guling roda belakang. Terakhir, didapat bahwa semakin besar sudut belok dan kecepatan yang diberikan maka besarnya sudut guling yang terjadi akan semakin meningkat. Pada kecepatan 40 Km/jam, sudut guling depan yang terjadi adalah 6,093° untuk sudut belok 8°, 7,605° untuk sudut belok 10°, dan 9,109° untuk sudut belok 23,44°.