Pemetaan Sebaran Total Suspended Solid (TSS) Menggunakan Citra Landsat Multitemporal dan Data In Situ (Studi Kasus : Perairan Muara Sungai Porong, Sidoarjo)
Submission Date: 2018-01-21 15:59:55
Accepted Date: 2018-04-19 00:00:00
Abstract
Sungai Porong merupakan kawasan pembuangan lumpur Lapindo yang telah terjadi sejak tahun 2006 hingga sekarang. Aliran sungai yang deras menyebabkan terbawanya lumpur Lapindo menuju muara sungai Porong dan pengaliran lumpur telah menimbulkan sedimentasi di muara sungai Porong dan pesisir Timur Sidoarjo. Maka dari itu, pengamatan terhadap sebaran TSS (Total Suspended Solid) dibutuhkan untuk mengetahui kualitas air di suatu perairan. Dalam penelitian ini, pengamatan terhadap sebaran TSS dilakukan dengan menggunakan metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan Citra Satelit Landsat 7 tahun 2000, dan Landsat 8 tahun 2013, 2014, 2015, 2016, dan 2017, serta data in situ berupa sampel air sejumlah 20 titik. Data citra satelit Landsat-8 L1T tahun 2017 diolah menggunakan 5 algoritma TSS yaitu Algoritma Syarif Budiman(2004), Algoritma Parwati(2006), Algoritma Guzman & Santaella(2009), Algoritma Nurahida Laili (2015), dan Algoritma Jaelani (2016). Dari hasil pengolahan data Citra Satelit Landsat-8 L1T tahun 2017 didapatkan hasil algoritma yang memiliki nilai absolut error terkecil adalah Algoritma Budhiman (2004), dengan hasil Normalized Mean Error (NMAE) sebesar 19,53%, nilai tersebut membuktikan bahwa nilai TSS Algoritma Budhiman (2004) adalah algoritma yang paling sesuai untuk menjelaskan keadaan konsesntrasi TSS di perairan Muara Sungai Porong, sehingga algoritma tersebut dipilih untuk kemudian diterapkan pada citra Landsat-7 L1T tahun 2000, dan Landsat-8 L1T tahun 2013, 2014, 2015, 2016. Dari penerapan citra Landsat multitemporal didapatkan hasil konsentrasi TSS di Perairan Muara Sungai Porong yang terendah pada tahun 2015 yaitu 10,22 mg/L hingga 60,08 mg/L, dan tertinggi pada tahun 2013 dengan nilai TSS berkisar antara 11,52 mg/L hingga 92,16 mg/L, dan tahun 2014 yaitu berkisar antara 10,28 mg/L hingga 81,17 mg/L. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut, standar kualitas air laut untuk parameter TSS adalah 80 mg / L yang berarti pada tahun 2013, dan pada tahun 2014 perairan di muara Sungai Porong dapat dikatakan tidak baik karena melebihi standar kualitas baku yang telah ditentukan.
Keywords
TSS; Perairan Muara Sungai Porong; Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2017