Perbandingan Hasil Analisa Stabilitas Lereng 2D dan 3D terhadap Jumlah Kebutuhan Perkuatannya

Nur 'Arfiati Shoffiana, Putu Tantri Kumala Sari, Yudhi Lastiasih
Submission Date: 2021-08-13 11:07:35
Accepted Date: 2021-12-22 17:27:58

Abstract


Analisa stabilitas lereng umumnya dilakukan para perencana berdasarkan Limit Equilibrium Method (LEM) dua dimensi (2-D) karena kesederhanaannya. Pada analisa stabilitas lereng 2-D, bidang longsor yang terjadi diasumsikan memiliki panjang tidak terbatas atau menerus, kenyataannya longsor yang terjadi di lapangan seringkali tidak menerus dan setempat. Oleh karena itu, asumsi yang digunakan pada analisa stabilitas lereng 2-D menjadi kurang tepat dan kondisi tiga dimensi (3-D) menjadi lebih sesuai untuk digunakan saat perencanaan. Analisa stabilitas lereng 3-D telah diusulkan oleh berbagai peneliti sejak tahun 1960-an. Sebagian besar hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa rasio faktor keamanan 3-D dan 2-D adalah lebih dari satu untuk tanah kohesif dan kurang dari satu untuk tanah non kohesif. Faktor keamanan akan mempengaruhi jumlah kebutuhan perkuatan lereng sehingga perbedaan faktor keamanan yang diperoleh dari analisa 2-D dan 3-D akan menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah kebutuhan perkuatan yang diperoleh. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dilakukan analisa perbandingan stabilitas lereng 2-D dan 3-D terhadap jumlah kebutuhan perkuatannya. Analisa stabilitas lereng 2-D dilakukan menggunakan metode LEM yaitu metode irisan biasa yang dikemukakan oleh Fellenius (1936). Sedangkan analisa stabilitas lereng 3-D dilakukan menggunakan perumusan yang dikemukakan oleh Hovland (1977). Metode ini memperluas metode irisan biasa (Fellenius, 1936) sehingga dapat dibandingkan dengan analisa stabilitas 2-D. Perbandingan jumlah kebutuhan perkuatan dalam research ini dilakukan menggunakan geotextile dengan Tult = 200 kN/m. Hasil yang diperoleh adalah pada tanah homogen, jumlah kebutuhan perkuatan dengan geotextile antara analisa 2D dan 3D relatif sama. Sedangkan untuk tanah heterogen jumlah kebutuhan perkuatan dengan geotextile antara analisa 2D dan 3D berbeda-beda. Pada kondisi tertentu, kebutuhan perkuatan 2D lebih besar daripada 3D dan pada kondisi tertentu lainnya kebutuhan perkuatan 2D lebih sedikit daripada 3D. Perbedaan jumlah kebutuhan perkuatan analisa 2D dan 3D adalah antara 1-8 lapis geotextile yang tergantung dari parameter tanah, kemiringan lereng, dan panjang bidang longsor.

Keywords


Stabilitas Lereng; LEM; Faktor Keamanan; Perkuatan Geotextile

Full Text: PDF

CC Licencing


Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Teknik ITS by Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik.
Statistik Pengunjung