Perencanaan Reklamasi & Shore Protection pada Proyek Perpanjangan Runway Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai

Kautsar Rizki Nashrullah, Yudhi Lastiasih, Herman Wahyudi
Submission Date: 2021-08-18 19:55:14
Accepted Date: 2021-12-22 17:36:20

Abstract


Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai terus dikembangkan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dilakukan demi mendukung kenaikan jumlah pesawat yang sejalan dengan jumlah kenaikan penumpang yang keluar masuk Bandara Ngurah Rai setiap tahunnya. Oleh karena itu, pihak pengelola Bandara Ngurah Rai langsung mengambil langkah konkret dengan melakukan pengembangan air side Bandara. Rencana pengembangan yang akan dilakukan adaalah perpanjangan runway yang semula memeliki dimensi 3000x45 m akan diperpanjang 400 m sehingga menjadi 3400x45 m. Namun, keterbatasan lahan pada area bandara memaksa pengembangan harus dilakukan mengarah ke sisi pantai sebelah barat Bandara Ngurah Rai. Pengembangan dilakukan dengan membuat daratan baru dari dasar laut atau yang lebih dikenal reklamasi. Dalam penelitian ini dilakukan perencanaan reklamasi tersebut. Perencanaan reklamasi akan dilakukan dengan memperhatikan likuifaksi karena tanah di daerah reklamasi didominasi oleh tanah pasir ditambah lagi Pulau Bali pernah dilanda gempa dengan kekuatan 7,5 M. Selain itu, untuk menjaga tanah dibelakangnya agar tidak terbawa oleh arus dan gelombang ke laut lepas maka perlu direncanakan shore protectionnya juga. Saat ini telah direncanakan perbaikan tanah untuk mengantisipasi likuifaksi dengan metode dynamic compaction dan stone column. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada area yang berpotensi mengalami likuifaksi pada tanah lapisan 0-5 m zona D. Maka dari itu direncanakan perbaikan tanah alternatif untuk mengantisipasi likuifaksi tersebut berupa soil mixing dan compaction grouting. Semua variasi alternatif perbaikan tersebut dibandingkan dengan hasil perencanaan eksisting, ternyata metode perbaikan yang paling efektif untuk mengantisipasi likuifaksi pada Proyek Perpanjangan Runway Bandar Udara Ngurah Rai adalah dynamic compaction. Selanjutnya untuk shore protection dalam penelitian ini direncanakan menggunakan tetrapod dan revetment batu pecah. Hasil perbandingan dari kedua perencanaan shore protection tersebut menunjukan bahwa revetment batu pecah merupakan shore protection yang paling efektif.

Keywords


Reklamasi; Likuifaksi; Soil Mixing; Compaction grouting; Dynamic Compaction; Stone Column; Revetment dengan Tumpukan Batu; Revetment dengan Tetrapod

Full Text: PDF

CC Licencing


Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Teknik ITS by Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik.
Statistik Pengunjung