Hubungan antara Ruang dan Manusia dalam Museum Peradaban Islam

Baiq Marwah Rahmah, Defry Agatha Ardianta
Submission Date: 2016-07-29 12:05:37
Accepted Date: 2016-12-13 00:00:00

Abstract


Dalam beberapa tahun terakhir orang barat dilanda Islamophobia. Islamophobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap Islam. Ketakutan tersebut berdasarkan sebuah isu atau kontroversi yang dimunculkan oleh orang-orang yang membenci Islam. Isu itu menyebabkan masyarakat muslim dicap sebagai seorang pribadi yang menakutkan, kejam, dsb. Berawal dari masalah islamophobia yang muncul di beberapa negara barat. Muncul pertanyaan mendasar bagaimana arsitektur dapat menghapus islamophobia? Dalam konteksnya, penderita islamophobia adalah orang-orang yang belum mengenal Islam sepenuhnya karena tidak adanya wadah yang bisa dijadikan alat untuk mengenal Islam secara mendalam. Dengan adanya desain museum peradaban Islam, masyarakat islamophobic New York diharapkan mampu melihat lebih dalam tentang agama Islam beserta peradaban yang dibawanya di dunia. Peradaban mencakup kondisi masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Untuk dapat membuat masyarakat New York bisa memahami Islam dengan baik di butuhkan sekuen dan perjalanan ruang yang mencakup tiga aspek tersebut. Oleh karena itu, dalam museum ini perjalanan desain berpacu pada tiga aspek tersebut untuk mencapai goal atau tujuan yang diharapkan.

Keywords


arsitektur; islamophobia; museum; New York; peradaban

References