Pemodelan Tsunami di Sekitar Laut Banda dan Implikasi Inundasi di Daerah Terdampak
Submission Date: 2017-07-30 10:10:01
Accepted Date: 2017-09-12 00:00:00
Abstract
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 67% tsunami terjadi di Indonesia timur, salah satunya di sekitar laut Banda. Penelitian terbaru membuktikan adanya palung terdalam Indonesia di Laut Banda, yang pernah memicu tsunami besar pada tahun 1674. Oleh karena itu, pemodelan tsunami di wilayah tersebut penting dilakukan sebagai upaya mitigasi tsunami di masa datang. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan sumber, penjalaran dan run-up tsunami di sekitar Laut Banda serta menganalisis inundasi di area terdampak menggunakan software L2008. Pemodelan tsunami dilakukan menggunakan skenario gempabumi 26 Desember 2009 dengan memodifikasi kekuatan menjadi Mw=8.3, kedalaman 33 km dan mekanisme sumber gempabumi ditentukan dengan software ISOLA. Dimensi patahan dan slip diperkirakan menggunakan persamaan empiris dari Papzachos (2004), Hanks and Kanamori (1979) dan Wells & Coppersmith (1984). Analisis inundasi mengacu pada persamaan Hills, J. G. & Mader, C. L., 1997. Hasil pemodelan tsunami menunjukkan nilai vertical displacement maksimal sekitar 7,7 m, penjalaran tsunami ke segala arah dan pertama kali memasuki daerah Seram bagian timur pada menit ke 05.40. Run up tertinggi dijumpai di Tual sekitar 7,71 m dan inundasi tsunami berkisar antara 64,18 m di Kepulauan Aru hingga 1.009,49 m di Kota Tual.
Keywords
Inundasi; L2008; Pemodelan Tsunami; Run Up