Redesain Ruang Publik di Tepi Sungai Winongo dengan Konsep Landscape as Architecture

Amalina Budiati, Rabbani Kharismawan
Submission Date: 2017-07-31 15:41:40
Accepted Date: 2017-09-16 00:00:00

Abstract


Ruang terbuka juga menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah kota untuk memfasilitasi kehidupan warganya agar seimbang dan peduli dengan lingkungannya, contohnya seperti taman dan sentra kuliner. Sungai merupakan salah satu sumber kehidupan dan fasilitas bagi sebuah kota, dan ruang terbuka yang dapat diakses oleh banyak orang di sebuah kawasan. Dari kedua hal yang berpotensi di atas, maka redesain ruang publik akan lebih menarik bila direncanakan secara kontekstual dan mengangkat kekayaan alam atau budaya yang ada di sekitarnya, salah satunya bentang alam sungai, sehingga ruang publik ini menjadi lebih khusus dan tidak akan ditemukan di daerah lain. Ruang publik ini menggunakan prinsip yang sama, yaitu mendesain ulang programnya dengan beberapa evaluasi, menggunakan pendekatan lansekap dan konsep landscape as architecture. Di dalamnya, ruang publik ini berisi museum dan pusat informasi versi mini yang dapat memberitahu pengunjung mengenai sejarah Sungai Winongo, keadaan terkini Sungai Winongo, dan taman air yang menjadi sarana belajar langsung bagi masyarakat untuk bisa belajar mengoptimalkan kawasan di tepi sungai dan membudidayakan air. Agar selanjutnya masyarakat dapat memanfaatkan air dan sungai secara optimal dan bijaksana.

Keywords


landscape as architecture; redesain ruang publik; Sungai Winongo; tepi sungai

References