Analisis Sebaran Konsentrasi Suhu Permukaan Laut Dan pH Untuk Pembuatan Peta Lokasi Budidaya Kerapu Bebek Menggunakan Citra Satelit Landsat -8 (Studi Kasus: Teluk Lampung, Lampung)
Submission Date: 2016-07-22 15:32:10
Accepted Date: 2016-10-19 15:22:22
Abstract
Suhu permukaan laut dan pH merupakan parameter kualitas air yang memiliki peranan sangat penting untuk kelangsungan budidaya ikan kerapu bebek karena dapat mempengaruhi metabolisme pertumbuhan ikan. Salah satu perairan di Indonesia yang memiliki potensi sebagai lokasi budidaya kerapu bebek adalah Teluk Lampung. Dijelaskan dalam Standart Nasional Indonesia (SNI) 6487.4:2011 tentang “Produksi Pembesaran Ikan Kerapu Bebek di Keramba Jaring Apung (KJA)”, suhu permukaan laut dan pH merupakan parameter yang mempengaruhi kualitas air laut. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menentukan sebaran suhu permukaan laut adalah penginderaan jauh menggunakan citra satelit Landsat-8. Hal ini dikarenakan citra Landsat-8 dapat bekerja pada gelombang tampak (visible spectrum) dimana terdapat kanal– kanal yang dapat digunakan untuk mengekstrak konsentrasi suhu permukaan laut di perairan. Sebaran estimasi suhu permukaan laut di perairan Teluk Lampung ditentukan menggunakan algoritma Syariz [8], sedangkan sebaran konsentrasi pH ditentukan menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Kondisi suhu permukaan laut dan pH di perairan Teluk Lampung sudah cukup sesuai dengan batas nilai yang tercantum dalam SNI 6487.4:2011 untuk dijadikan sebagai lokasi budidaya kerapu bebek. Sebaran suhu permukaan laut menunjukkan dominasi nilai 26,05-30,05 ˚C dan pH menunjukkan dominasi nilai 7,000–13,99. Berdasarkan hasil intersect terhadap sebaran suhu permukaan laut dan pH di perairan Teluk Lampung, didapatkan wilayah perairan seluas 85.334,41 ha yang dapat digunakan sebagai lokasi budidaya kerapu bebek.
Keywords
IDW; Kerapu Bebek; KJA; Landsat-8; pH; SNI; Suhu Permukaan Laut; Teluk Lampung