Inventarisasi Limbah Cair dan Padat Puskesmas di Surabaya Utara sebagai Upaya Pengelolaan Lingkungan
Abstract
Puskesmas menghasilkan limbah pada setiap aktivitasnya. Limbah yang dihasilkan berbentuk cair dan padat. Limbah yang tidak tertangani dengan baik akan mencemari lingkungan disekitar Puskesmas. Maka, penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses penanganan pengelolaan limbah cair dan padat di Puskesmas Surabaya Utara apakah sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur No.72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Limbah Cair Untuk Kegiatan Rumah Sakit.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, pendataan komposisi limbah cair, berat limbah padat,dan cara pengolahannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti dan dibacakan pertanyaan kepada pihak puskesmas.
Pengelolaan limbah cair dan padat Pusat kesahatan masyarakat di Surabaya Utara tidak terlalu baik. Beberapa Puskesmas memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Kuantitas limbah cair Puskesmas sebesar 1,47 m3/hari - 2,57 m3/hari , pada kualitas limbah cair beberapa parameter belum memenuhi baku mutu untuk TSS, NH3-N Bebas, PO4, dan Total Colifrom. Rekomendasi untuk Puskesmas yang telah memiliki IPAL adalah pengecekan proses aerasi, pembersihan media secara teratur dan penambahan dosis klor. Puskesmas yang tidak memiliki IPAL disarankan membangun IPAL jenis Biofilter dengan proses yang lebih baik dari sebelumnya. Limbah padat di golongkan menjadi 3 jenis yaitu limbah padat medis, basah dan kering. Berat rata – rata sampah basah mencapai 5625 gr, sampah kering 9439 gr, 2190 gr untuk sampah medis. Rekomendasi limbah padat adalah tempat sampah sesuai dengan jumlah volume sampah, dilengkapi dengan pelabelan, dan warna kantong plastik yang mengacu pada KepMenKes R.I. No.1428/MENKES/SK/XII/2006