Studi Peningkatan Kemampuan Galangan Kapal di Jawa Timur untuk Mendukung Program Pengadaan Kapal Penangkap Ikan Nasional oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
Abstract
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan program pengadaan 3280 kapal penangkap ikan dengan bahan dasar fiberglass di tahun 2016. Keseluruhan kapal akan dibangun menggunakan material fiberglass. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah galangan kapal fiber di Indonesia yang lebih didominasi oleh galangan kapal kayu, terlebih Jawa Timur. Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk mengevaluasi kondisi eksisting galangan kapal kayu di Jawa Timur, serta melakukan analisis teknis dan ekonomis kebutuhan pengembangan galangan kapal kayu agar mampu berperan dalam pembangunan kapal penangkap ikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Didalam pengerjaan Tugas Akhir ini, dilakukan survey ke galangan kapal kayu dan fiber di Jawa Timur. Studi literatur dilakukan mengenai kapal penangkap ikan, proses pembangunan kapal fiber, dan analisis kelayakan investasi. Dari kriteria peserta lelang pengadaan kapal penangkap ikan, dibuat strategi pengembangan berupa persiapan sumberdaya manusia galangan, peralatan galangan, serta komposisi workshop galangan. Dilakukan juga perhitungan ekonomis mengenai analisis kelayakan investasi pengembangan galangan. Hasil yang didapatkan adalah galangan kapal kayu belum memiliki SDM minimal lulusan D3 Teknik Perkapalan sebagai syarat kelayakan galangan mengikuti lelang pembangunan kapal. Komposisi manajemen galangan berupa direktur utama (owner), kepala produksi (minimal D3 Teknik Perkapalan), tenaga produksi, tenaga kelistrikan (minimal SMK Listrik), administrasi dan keuangan, serta bagian pemasaran. Pengembangan kompetensi tenaga produksi membutuhkan 35 materi pelatihan pembangunan kapal fiber selama 160 jam. Peralatan produksi kapal fiber yang dibutuhkan adalah kebutuhan peralatan dari metode produksi hand lay-up. Luas workshop kapal fiber yang dibutuhkan adalah 1350 m2. Pengembangan galangan kapal kayu membutuhkan investasi sebesar Rp. 1.131.213.000,-. Perhitungan kelayakan investasi metode NPV dengan suku bunga 13,39% menghasilkan pengembalian investasi di tahun ke 6 setelah pengembangan galangan dilakukan. Dan hasil perhitungan dari IRR menunjukkan besaran bunga yang masih layak untuk dilakukan investasi mencapai 18,08%, lebih besar dari suku bunga.