Pemilihan Lokasi Pengolahan Air Limbah di Kota Surabaya Berdasarkan Unit Pengembangan Menggunakan Metode Spatial Multi Criteria Evaluation
Abstract
Sanitasi merupakan salah satu permasalahan yang timbul ditengah-tengah masyarakat, umumnya terjadi dikawasan perkotaan. Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua dimana jumlah penduduknya mencapai lebih dari dua juta jiwa. Hal tersebut yang mendasari pentingnya sanitasi bagi masyarakat perkotaan. Penyediaan sistem pengolahan air limbah dapat mengendalikan permasalahan sanitasi yang ada dimasyarakat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi pengolahan air limbah di Kota Surabaya.Salah satu metode dalam menentukan kawasan yang sesuai untuk pengolahan air limbah adalah dengan menggunakan metode Spatial Multi-Criteria Evaluation yaitu suatu teknik yang membantu untuk membuat keputusan (Decision Support System). Pada penelitian ini digunakan berbagai kriteria diantaranya jenis tanah, tata guna lahan, badan air penerima, kawasan rawan banjir, dan faktor jarak terhadap pusat kota. Sehingga didapatkan nilai kesesuaian lokasi IPAL dengan mengklasifikasikan menjadi lima kriteria yaitu kesesuaian sangat tinggi, tinggi, menengah, rendah dan tidak sesuai.Berdasarkan analisa yang dilakukan pada penelitian ini didapatkan daerah yang sesuai untuk lokasi IPAL terletak pada unit pengembangan XII Sambikerep dengan tingkat presentase kesesuaian sangat tinggi sebesar 20% , tinggi 13%, menengah 24%, rendah 20%, tidak sesuai 23%.