Desain Pabrik Pupuk Urea berbahan baku Batubara Kelas Rendah di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan
Submission Date: 2017-07-27 09:42:24
Accepted Date: 2017-10-02 15:10:29
Abstract
Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Bahan baku utama pada proses pembuatan pupuk urea adalah gas alam. Namun ketersediaan gas alam semakin menipis jumlahnya, sehingga perlu dikembangkan teknologi proses yang memungkinkan substitusi bahan baku gas sintesis. Bahan baku yang paling memungkinkan untuk menggantikan gas alam adalah batubara, baik melalui teknologi CBM (Coal Bed Methane) maupun teknologi gasifikasi. Produksi pupuk urea melalui 4 tahapan yaitu pembentukan syngas, pemisahan sulphur dari syngas, pembentukan ammonia, dan pembentukan urea. Perbedaan dari proses yang ada, lebih pada perlakuan awal untuk pembentukan syngas (CO dan H2). Hal ini disesuaikan kondisi bahan baku yang digunakan (batubara, gas alam, dan biomassa).Dari hasil analisa ekonomi tersebut terlihat bahwa IRR sebesar 34,84%, dengan POT pada tahun ketiga menginjak tahun keempat. Selain itu, terlihat bahwa fluktuatif bahan baku tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kenaikan atau penurunan nilai IRR pabrik. Sehingga pabrik pupuk urea dari bahan batubara kelas rendah berkapasitas 1.25 Juta ton urea/tahun dan 590000 ton ammonia/tahun ini layak didirikan di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatra Selatan pada tahun 2019.
Keywords
Gasifikasi; Batubara Kelas Rendah; Pupuk Urea