Model Pengembangan Pengukuran Indeks Logistik Pelabuhan Pelayaran Rakyat: Studi Kasus Pelabuhan Kalimas
Abstract
Pelayaran Rakyat adalah moda transportasi laut tradisional yang menjadi pilihan distribusi logistik untuk daerah-daerah yang tidak bisa dilalui oleh kapal-kapal besar dengan rute tol laut, sehingga diharapkan pelayaran rakyat bisa menurunkan disparitas harga komoditas antar daerah. Pelabuhan Kalimas adalah pelabuhan pelayaran rakyat yang menghubungkan pelabuhan Tanjung Perak dengan daerah yang tidak dapat disinggahi kapal rute tol laut. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran indeks logistik pelabuhan Kalimas untuk mengetahui nilai kinerja logistik di dalam pelabuhan Kalimas. Dengan demikian dapat diketahui pula indikator yang paling dominan berpengaruh sehingga bisa diketahui langkah-langkah perbaikan yang menjadi prioritas. Metode yang digunakan untuk mengukur indeks logistik pelabuhan Kalimas adalah pendekatan menggunakan skala Likert dengan rentang 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dengan 1 (satu) menunjukan nilai terendah. Pengukuran dengan metode skala Likert pada penelitian ini menggunakan data hasil kuisioner oleh pelaku usaha di pelabuhan Kalimas, yaitu agen pelayaran rakyat, ABK dan pemilik kapal serta pemilik barang. Sedangkan untuk menentukan indikator yang paling dominan berpengaruh dengan menggunakan regresi linier berganda yang diolah menggunakan software SPSS. Hasil pengukuran indeks logistik pelayaran rakyat yaitu jalan raya (3,24), keamanan dan keselamatan barang (2,90), konektivitas pelabuhan (3,12), kemudahan mencari jasa angkutan pelayaran rakyat (3,46), estimasi waktu pengiriman (3,04), alur (2,62), kolam labuh (2,68), dermaga (3,02), kolam putar (2,68), kemudahan akses tambat (2,84), keamanan dan keselamatan kapal di pelabuhan (2,88), turn round time (3,04), tarif pelabuhan (3,28), kemudahan penanganan barang (3,02) dan tarif penanganan barang (3,32). Dari analisis menggunakan software SPSS diketahui indikator paling dominan berpengaruh untuk pemilik barang adalah keamanan dan keselamatan barang, sedangkan indikator paling dominan berpengaruh untuk ABK dan pemilik kapal adalah alur serta untuk agen pelayaran rakyat adalah kemudahan penanganan barang.