Analisa Pengaruh Perubahan Rapat Arus Terhadap Pembentukan Passive Layer Al2O3 pada Proses Hard Anodizing Material QQA-250/4, AMS 4037
Abstract
Hard anodizing merupakan salah satu perlakuan permukaan yang diberikan pada logam aluminium dengan memanfaatkan prinsip elektrolisis untuk membentuk lapisan pasif di atas permukaan logam dasar. Pada penelitian ini digunakan paduan aluminium 2024 T3, dimana material ini memiliki sifat mekanik material yang lebih kuat jika dibandingkan dengan aluminium murni, namun memiliki ketahanan korosi yang buruk diakibatkan kandungan unsur tembaga (Cu) pada campuran ini. Salah satu variabel yang mempengaruhi proses ini adalah rapat arus yang digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan 3 rapat arus, yaitu 2 A/dm2, 4 A/dm2, dan 6 A/dm2. Dari hasil penelitian yang didapatkan, nilai ketebalan, kekerasan, coating weight, dan ketahanan abrasi memiliki kecenderungan semakin tinggi pada setiap kenaikan rapat arus. Untuk sifat elektrokimia nilai Vcorr pada rapat arus 6 A/dm2yang memiliki kecenderungan tahan terhadap terjadinya korosiyaitu sebesar -0,537 V dikarenakan kualitas oksida yang terbentuk memiliki porositas yang paling rendah. Kemudian untuk nilai Icorr didapatkan nilai paling kecil adalah pada rapat arus 4 A/dm2 dengan 7,82 x 10-9 A/cm2, hal tersebut mempengaruhi nilai laju korosi pada rapat arus ini menjadi yang paling rendah juga dengan nilai laju korosi sebesar 1,42 x 10-10 mm/yr. Berdasarkan penelitian ini, rapat arus 4 A/dm2 merupakan rapat arus yang paling optimum.