Studi Kawasan Permukiman Kumuh Pedesaan (Dutaku) Berbasis GIS di Desa Polewali dan Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba

Fitrah Angriani, Irsyadi Siradjuddin, Andi Idham AP
Submission Date: 2021-04-29 08:41:56
Accepted Date: 2021-12-30 16:47:14

Abstract


Permukiman kumuh sering dipandang sebagai kawasan yang identik dengan apatis, padat penduduk, tidak memadai, miskin, bobrok, berbahaya, tidak aman, kotor, tidak layak, tidak sehat, dan stigma negatif lainnya. Konsep penanganan dan penataan kawasan kumuh di pedesaan. Desa Polewali dan Desa Taccorong merepresentasikan keidentikan kumuh pedesaan. Kajian ini merupakan studi kawasan permukiman untuk menentukan level kumuh perdesaan berbasis sistem informasi geografis (GIS). Lokasi penelitian di Desa Polewali dan Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga bulan Oktober 2020. Pengumpulan data dengan metode observasi lapangan, survey dan telaah pustaka. Untuk mengetahui tingkat kekumuhan dilakukan analisis pembobotan menurut variabel dan indikator terukur sebagaimana rumus penilaian dari Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Kementrian PUPR. Tingkat kekumuhan permukiman kawasan kumuh berdasarkan hasil pembobotan dengan pendekatan GIS bahwa di Desa Polewali dan Desa Taccorong merupakan kumuh ringan. Nilai rata-rata pembobotan kekumuhannya adalah 2,24 dan 2,32. Penilaian pembobotan dari aspek fisik bangunan, kondisi sarana dan prasarana, kondisi kependudukan, lokasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Konsep penanganan terhadap tingkat kekumuhan kawasan permukiman di Desa Polewali dan Desa Taccorong yaitu 1. Membangun vertical housing/rumah susun, 2. Peningkatan kualitas jalan dengan menggunakan permeable paving dan beton, 3. Pembuatan drainase lingkungan disepanjang jalan agar tidak terjadi genangan disepanjang jalan, 4. Peningkatan pelayanan air bersih lebih ditingkatkan agar masyarakat lebih mudah mendapatkan air, 5. Penyediaan tempat sampah disetiap rumah harus diterapkan dengan baik, 6. Melakukan penataan ulang, dan 7. Melakukan penanaman pohon di sepanjang jalan.

Keywords


kumuh pedesaan; kawasan kumuh; penataan kumuh,; desa polewali; desa taccorong

Full Text: PDF

CC Licencing


Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Teknik ITS by Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik.
Statistik Pengunjung