Analisis Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado Sebagai Bandar Udara Super Hub untuk Jembatan Udara di Wilayah Indonesia Timur Ditinjau dari Konektivitas Kargo

Widhi Utomo Megantoro, Ervina Ahyudanari
Submission Date: 2021-08-18 18:39:01
Accepted Date: 2021-12-22 17:43:56

Abstract


Pada saat ini terdapat 34 bandara internasional di Indonesia, akan tetapi tidak semua bandar udara yang berstatus internasional memiliki penerbangan internasional. Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub dalam sebuah forum ilmiah menyampaikan rencana evaluasi status 34 bandar udara tersebut dan mengubah konsepan bandara internasional di Indonesia menjadi bandara Hub dan Super Hub. Bandar udara Sam Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara direncanakan menjadi bandar udara Super Hub bidang logistik untuk mendukung jembatan udara wilayah Indonesia Timur. Di sisi lain, selama ini Bandar Udara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan merupakan Hub untuk menghubungkan pergerakan penumpang dari wilayah Barat ke wilayah Timur Indonesia. Selama ini kargo diangkut bersamaan dengan pesawat penumpang. Apabila hub karhgo dipusatkan pada Bandar Udara Sam Ratulangi, maka perlu ada studi terkait konektivitas antar bandara Sam Ratulangi dan Sultan Hasanuddin. Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisis mengenai indeks konektivitas Bandar Udara Sam Ratulangi dan Bandar Udara Sultan Hasanuddin sebagai pembanding. Perhitungan Indeks konektivitas ini menggunakan model NetScan yang diciptakan oleh SEO Economics. Data yang diperlukan meliputi data bandara koordinator wilayah (korwil), data jadwal pergerakan pesawat beserta bandar udara yang dilayani, data jenis pesawat yang melayani, dan data jarak antar bandar udara. Hasil dari analisis menunjukkan Bandar Udara Sultan Hasanuddin memiliki nilai konektivitas yang lebih baik, pada penerbangan langsung memiliki nilai konektivitas sebesar 79,4 dan nilai konektivitas penerbangan tidak langsung sebesar -470. Sedangkan nilai konektivitas Bandar Udara Sam Ratulangi pada penerbangan langsung sebesar 31,5 dan pada penerbangan tidak langsung sebesar -552. Akan tetapi Bandar Udara Sam Ratulangi memiliki jarak tempuh rata-rata yang lebih dekat yaitu 1807,1 km dibandingkan dengan jarak tempuh rata rata dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin yang memiliki jarak rata- rata 2107,4 km.

Keywords


Jembatan Udara; Netscan; Super Hub

Full Text: PDF

CC Licencing


Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Teknik ITS by Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik.
Statistik Pengunjung