Simulasi Numerik Distribusi Temperatur Dan Kecepatan Udara Ruang Consession 1 Pada Lantai 2 Terminal 2 Bandar Udara Juanda, Sidoarjo
Submission Date: 2015-01-29 13:18:35
Accepted Date: 2015-03-13 00:00:00
Abstract
Pertambahan penduduk yang begitu pesat membuat kebutuhan jasa transportasi semakin besar, terutama transportasi udara. Untuk memenuhi kapasitas terminal, maka dilakukan pemanfaatan kembali terminal lama Bandara Juanda. Pemanfaatan yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura I, yaitu dengan mendirikan Terminal baru, yang diberi nama “Terminal 2 Bandara Juanda”. Bandara juanda ini merupakan wujud upaya PT Angkasa Pura I untuk mewujudkan terminal baru berkelas Internasional. Dalam pengkondisian udara ruangan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah temperatur serta distribusinya di dalam ruangan tersebut. Ruangan yang akan dianalisis adalah ruang consession 1, dimana ruangan ini bertempatan di lantai 2 hall keberangkatan. Untuk menganalisa temperatur dan kecepatan fluida didalam ruangan, maka perlu dilakukannya permodelan simulasi.Proses permodelan simulasi ini dilakukan dengan menggunakan metode numerik dengan software fluent 6.3.26. pemodelan ini merupakan permodelan tiga dimensi dengan aliran steady dan penyelesaian turbulence model dengan standard k-ε. Dimana kondisi batas yang diberikan adalah velocity inlet dan outflow. Selanjutnya pemodelan yang dilakukan adalah tiga dimensi aliran unsteady dimana berdasar dari desain PT. WASKITA yaitu pada Ruang Consession 1 lantai 2. Hasil yang diperoleh dari analisa data tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa Pada kedua variabel pada bagian kiri dan kanan, udara dingin yang keluar dari inlet diffuser tidak dapat mengkondisikan ruangan sebesar 25±20C. Pada bagian kiri, RAG yang terletak di lantai menghisap udara dingin yang turun dan bagian kanan, dikarenakan udara langsung keluar menuju pada ruang hampa. Pada Vektor Kecepatan, luasan daerah vektor kecepatan 0,25-0,74 m/s pada variabel malam hari lebih kecil dari pada siang hari. Pada grafik variabel ketinggian 1,5 m dan 2 m, pada posisi -6,695 hingga 0,5 memiliki tingkat kontur kenaikan grafik yang sama pada posisi 3,7 - 5,5 pada variabel malam hari cenderung meningkat lebih cepat. Pada ketinggian diffuser pada variabel cenderung sama, menunjukkan bahwa pendistributian temperatur diffuser simetris baik pendistribusian dari tiang kiri maupun tiang kanan.
Keywords
Distribusi Temperatur dan Vektor Kecepatan; CFD; Cooling Load; Inlet Diffuser; standard k-ε