UAV sebagai Infrastruktur Jaringan Seluler pada Keadaan Darurat

Muhammad Jody Al Fawwaz, Wirawan Wirawan
Submission Date: 2022-07-26 14:47:14
Accepted Date: 2022-09-12 08:45:45

Abstract


Pertukaran informasi di suatu daerah bencana harus dapat bergerak lebih cepat untuk membantu proses pemulihan pasca bencana sehingga kebutuhan bagi para korban dapat dipenuhi secara efisien. Pada jalur komunikasi seluler terdapat limitasi dikarenakan dapat dipengaruhi dengan kondisi bencana seperti pemadaman listrik hingga kerusakan pada base station akibat bencana. Sehingga dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memungkinkan adanya telekomunikasi efektif saat pasca bencana. Pada penelitian ini dirancang dua model arsitektur aerial relay node (ARN) berbasis Unmanned Aerial Vehicle (UAV). ARN digunakan untuk menyediakan jalur komunikasi pada suatu daerah bencana dengan cara meneruskan data yang diterima dari User Equipments (UEs) yang dijangkau dan diteruskan ke macro base station (MBS) terdekat dan sebaliknya. Model pertama menggunakan relay node berjenis amplify-and-forward (AF) dimana menggunakan jaringan generasi ke-4 4G LTE/LTEA pada jaringan fronthaul (ARN-MBS) dan jaringan akses (ARN-UEs). Model tersebut secara umum bekerja sebagai suatu repeater atau amplifier. Sementara untuk model kedua, ARN dengan jenis decode-and-forward (DF) bekerja sebagai seperti suatu mobile hotspot dimana digunakan 4G LTE/LTEA pada jaringan fronthaul dan wifi 802.11n pada jaringan aksesnya. Pada penelitian ini, Desa Sumbermujur dengan area seluas 16 km2 dijadikan sebagai objek penelitian. Terdapat tiga parameter utama yang akan diteliti pada kedua model tersebut yakni ketinggian optimum ARN, jarak maksimum antara ARN dengan MBS, dan yang terakhir adalah jangkauan maksimum dari ARN. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa ketinggian optimum dari ARN-AF dan ARN-DF berada pada ketinggian maksimum yaitu 150 meter. Selanjutnya untuk jarak maksimum antara ARN-AF dengan MBS adalah sejauh 11 kilometer dan 8,5 kilometer untuk ARN-DF dengan MBS. Dari segi jangkauan, ARN-AF mampu menjangkau 100% objek penelitian yakni Desa Sumbermujur dengan area seluas 16 km2 sementara ARN-DF hanya mampu menjangkau 3,349% area dari Desa Sumbermujur.

Keywords


Aerial Relay Node; Amplify-and-Forward; Bencana; Decode-and-Forward; UAV

Full Text: PDF

CC Licencing


Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Teknik ITS by Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik.
Statistik Pengunjung 22crown login