Analisis Regresi Logistik Ordinal untuk Mengetahui Tingkat Gangguan Tunagrahita di Kabupaten Ponorogo Berdasarkan Faktor-Faktor Internal Penyebab Tunagrahita

Eva Arum Setyarini, Mutiah Salamah
Submission Date: 2015-07-10 12:33:36
Accepted Date: 2016-01-21 11:38:36

Abstract


Tunagrahita adalah kondisi yang menggambarkan kecerdasan mental di bawah normal dengan IQ (Intellectual Quetion) terukur kurang dari 70 dan berdampak pada kemam-puan pemenuhan kebutuhan dasar. Anak tunagrahita menun-jukkan ketidakmampuan adaptasi perilaku yang muncul sebe-lum usia 18 tahun. Ponorogo adalah salah satu wilayah dengan kejadian tunagrahita tinggi di Jawa Timur selain Surabaya, Banyuwangi, dan Malang. Kejadian tunagrahita di Ponorogo menunjukkan peningkatan dari 0,14% di tahun 2010 menjadi 0,21% pada tahun 2013. Lima desa di Kabupaten Ponorogo ter-bentang di lereng pegunungan dengan mayoritas penduduk menderita keterbelakangan mental. Tunagrahita dikategorikan bertingkat yaitu, debil (ringan), imbisil (sedang), dan idiot (berat). Gangguan tunagrahita disebabkan oleh faktor internal pada kondisi pre-natal, natal, dan pos-natal. Aplikasi metode regresi logistik ordinal pada kasus tunagrahita di Ponorogo me-nyimpulkan bahwa pertolongan kelahiran, berat bayi lahir, dan program pantau tumbuh kembang bayi/balita berperan dalam tingkat gangguan tunagrahita dari seorang penderita. Proses kelahiran dibantu medis dan berat lahir normal pada seorang penderita tunagrahita menurunkan resiko untuk mengalami gangguan yang lebih berat. Sedangkan penderita gangguan tu-nagrahita berat akan berpeluang lebih tinggi untuk mendapat-kan program pantau tumbuh kembang bayi/balita dibanding-kan penderita gangguan yang lebih rendah.

Keywords


debil; idiot; imbisil; regresi logistik ordinal; tunagrahita.

References