DESAIN KELAS DARURAT PASCA BENCANA UNTUK SEKOLAH DASAR DI INDONESIA
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana yang cukup tinggi. Dalam kurun waktu 12 tahun selama 2002 hingga awal 2014, BNPB mencatat telah terjadi 1.093 bencana alam, baik bencana hidrometerologi maupun non hidrometeorologi. Dari beberapa data, didapatkan bahwa jumlah pengungsi dan sarana pendidikan yang rusak karena bencana sangat besar. Hal ini tentu berdampak buruk bagi keberlangsungan pendidikan anak-anak yang masih sekolah. Selain itu, bencana juga menimbulkan post traumatic disorder (PTSD) pada anak karena terjadinya hal-hal buruk yang menimpa mereka dan keluarganya saat bencana.
Selama ini, penanganan pendidikan dalam situasi darurat terutama dalam hal infrastrukturnya belum optimal. Pada masalah ini, penulis mencoba memberikan solusi melalui desain yang berfokus pada penyediaan infrastruktur berupa modul kelas semi permanen berbasis caravan. Proses pendistribusian modul cukup mudah dengan cara ditarik oleh mobil. Ukurannya disesuaikan dengan akses jalan di Indonesia sehingga kemampuan menjangkau hingga daerah terpencil pun tinggi. Sistem folding dan extend yang ada pada modul membuatnya sangat praktis dan mudah digunakan dalam waktu persiapan yang singkat.
Kelas darurat pasca bencana ini ditujukan untuk siswa SD, dengan menawarkan konsep pendidikan non formal. Terdiri dari dua modul, yaitu modul classroom yang mengakomodasi fungsi belajar mengajar dan multimedia fun learning. Dan modul multipurpose yang mengakomodasi fungsi kantor administrasi, dapur sederhana, tempat tinggal relawan guru dan multimedia fun learning. Diharapkan, Kelas Darurat ini sekaligus dapat menjadi pusat aktivitas anak di area pengungsian karena konsep pembelajarannya yang menyenangkan sehingga dapat menjadi penyembuh trauma psikologis mereka.