Penerapan Metode Resistivitas 2D Untuk Identifikasi Bawah Permukaan Situs Maelang Bayuwangi Jawa Timur
Abstract
Survey geofisika dengan metode resistivitas 2D dilakukan di kawasan Situs Maelang, Dusun Maelang, Desa Watukebo, Kelurahan Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Pengukuran dilakukan unttuk memetakan bawah permukaan kawasan situs maelang. Selain jejak peninggalannya, nama daerah juga memiliki makna dan penting dalam studi sejarah dan arkeologi. Nama daerah Maelang ini dalam Bahasa Madura memiliki arti sengaja dihilangkan. Identifikasi keberadaan situs arkeologi ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah goa yang berbentuk simetris dengan tatanan batu yang rapi dan terdapat relief buaya didepannya. Relief buaya ini berasosiasi dengan nama Kelurahan Bajulmati. Dari hasil pengukuran resistivitas 2D sebanyak 5 lintasan dengan konfigurasi Wenner - Schlumberger dan Dipole - Dipole, terdapat beberapa anomali resistivitas. Pada lintasan 1 dan lintasan 2 terdapat anomali bidang batas atap goa yang tebalnya sekitar 1.85 meter dengan rentang nilai resistivitas 90-210 Ωm, sedangkan pada lintasan 3 dan lintasan 4 terdapat anomali resistivitas bernilai 1418–5820 Ωm. Anomali ini yang diduga adanya ruang dibawah permukaan. Sedangkan pada lintasan 5 anomali batuan penutup goa yang tertutupi tumbuhan jagung teridentifikasi pada kedalaman 0.5 sampai 3 meter.