Pendekatan Critical Regionalism pada Bangunan Kantor Sewa

Tahani Bamazroek, Endy Yudho Prasetyo
Submission Date: 2019-07-29 21:23:21
Accepted Date: 2020-02-05 00:00:00

Abstract


Revolusi industri kedua memunculkan era modernisme. Era modernisme mengantarkan arsitektur pada arsitektur yang generik atau international style. Kritik terhadap arsitektur modern yang dipopulerkan oleh Charles Jencks dengan nama post-modernism tidak membawa kita lari dari international style. Hal ini mengakibatkan mulai hilangnya sebuah identitas dari arsitektur atau “notopia”. Notopia pertama kali dikenalkan oleh The Architectural Review. Notopia adalah hilangnya identitas dan semangat budaya akibat munculnya fenomena arsitektur generik secara global. Untuk melepaskan diri dari belenggu arsitektur generik yang tiada hentinya dapat dilakukan dengan pendekatan critical regionalism. Critical regionalism merupakan sebuah pendekatan yang membawa kembali unsur lokal dan budaya ke dalam arsitektur tanpa menutup mata pada perkembangan zaman dan teknologi. Dua hal tersebut menjadi strategi desain yang kemudian dihibridisasi untuk menghasilkan rancangan bangunan kantor sewa di Indonesia.

Keywords


Critical Regionalism; Hibridisasi; International Style; Notopia

Full Text: PDF

CC Licencing


Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Sains dan Seni ITS by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni.